ENDE, SELASA — Pihak Kepolisian Resor Ende di Flores, Nusa Tenggara Timur, dalam rangkaian pengamanan Natal 2008 dan Tahun Baru 2009 telah melakukan razia preman dan terjaring sebanyak delapan orang.
"Sebenarnya ada lebih dari 8 orang yang terjaring razia, tapi yang terbukti telah melakukan tindak kejahatan hanya 8 orang, 6 orang di antaranya untuk pemberkasan telah selesai, dan segera dilimpahkan ke kejaksaan," kata Kepala Kepolisian Resor Ende Ajun Komisaris Besar Bambang Sugiarto, Selasa (23/12) di Ende.
Kedelapan orang itu, antara lain, telah melakukan pencurian dengan kekerasan, termasuk penjambretan dan pencopetan yang dilakukan, baik di jalanan, terminal, pasar-pasar, maupun pelabuhan laut.
Selain razia preman, pihak Polres Ende juga melakukan razia petasan dan minuman keras. Namun, untuk razia minuman keras, pihak kepolisian lebih fokus pada kerumunan pemuda di pinggir-pinggir jalan yang amat berpotensi mabuk-mabukan.
"Kami tidak melakukan razia di toko-toko atau pasar swalayan seperti tahun lalu karena mungkin saja minuman keras ilegal itu telah disembunyikan oleh penjual. Pihak penjual bisa saja menjual minuman keras langsung secara sembunyi-sembunyi ke pembeli. Oleh karena itu, supaya lebih efektif, kami melakukan razia ke sasaran langsung atau pengguna," kata Bambang.
Dia juga menjelaskan, total personel di jajaran Polres Ende yang diturunkan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, yaitu dari 23 Desember 2008-2 Januari 2009 sebanyak 501 personel. Selain itu, terdapat pula bantuan pengamanan yang disiagakan, baik dari pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 1602/Ende maupun Kompi B Brigade Mobil (Brimob) Ende .
"Untuk ibadah Natal terdapat 103 gereja yang akan mendapatkan pengamanan," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.